Breaking News

GERAK & POSISI BENDA LANGIT (Bag. 2)


Fase-Fase Bulan (moon) dan Macam-Macam bulan (month)
Fase-fase Bulan (phases of the moon) terjadi karena perbedaan luas permukaan Bulan yang memantulkan sinar Matahari sebagaimana teramati dari Bumi.
Bulan berotasi terhadap sumbunya. Gerakan Bulan mengitari Bumi dapat ditinjau menurut kerangka acuan Matahari, bintang jauh atau vernal ekuinoks.
Seperti ditunjukkan pada gambar di atas, karena sumber cahaya Bulan yang terlihat dari Bumi adalah pantulan sinar Matahari, dalam revolusinya, fase-fase Bulan yang terlihat dari Bumi akan berubah-ubah. Fase-fase utama Bulan adalah:
Pertama, Fase bulan baru (new moon), tidak ada cahaya Bulan yang nampak. Keesokan harinya Bulan sabit tipis (waxing crescent) nampak di ufuk barat sebelum terbenam Matahari.
Kedua, Setelah kira-kira tujuh hari kemudian mencapai setengah dari luasan cakram Bulan yang disebut fase setengah purnama awal (first quarter), karena kira-kira umur Bulan (moon) adalah seperempat bulan (month).
Ketiga, Kira-kira 14 hari setelah new moon, luasan cakram Bulan mencapai maksimum 100% yang disebut fase purnama (full moon).
Keempat, Selanjutnya luasan cahaya cakram Bulan mulai mengecil hingga kembali mencapai setengah luasan yang disebut fase setengah purnama akhir (last quarter). Kemudian Bulan kembali berbentuk Bulan sabit tipis (waning crescent) yang nampak di ufuk timur sebelum Matahari terbit. Akhirnya, bulan kembali mengalami fase bulan baru dan begitu seterusnya.
Periode revolusi Bulan mengitari Bumi ditinjau dari Matahari pada bidang orbitnya dihitung dari posisi fase bulan baru ke fase setengah purnama awal ke fase purnama ke fase setengah purnama akhir dan kembali ke fase bulan baru disebut sebagai sinodic month, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 29,53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 3 detik).
Fase-fase Bulan ini sebagaimana juga digambarkan di dalam al-Qur'an surat Yasin ayat 39. Yang dimaksud dengan 'urjun al-qadim pada ayat tersebut adalah bentuk Bulan tua (waning crescent).
"Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua".
Geometri sabit Bulan
Luas sabit (AQF’Q’A) bertambah dengan bertambahnya waktu sejak fase bulan baru atau konjungsi (new moon). “Sabit” merupakan bagian Bulan yang terkena dan memantulkan sinar Matahari yang menghadap ke Bumi.
Bulan mengelilingi Bumi dalam bentuk orbit ellips sehingga pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut perigee, dan pada saat lain akan berada pada posisi terjauh dari Bumi, yang disebut apogee. Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi perigee ke apogee dan kembali ke perigee disebut sebagai anomalistic month, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 27,55455 hari (27 hari 13 jam 18 menit 33,2 detik).
Karena lama waktu yang ditempuh Bulan untuk menyelesaikan kedua periode tersebut berbeda, pada suatu saat Bulan akan berada pada fase bulan baru dan posisinya di perigee. Sementara di saat yang lain Bulan akan berada pada fase purnama dan posisinya di apogee. Demikian juga hal yang sebaliknya akan terjadi. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan waktu saat Bulan pada fase tertentu dengan waktu saat posisi Bulan di perigee atau apogee.
Bidang orbit Bulan mengitari Bumi tidak sejajar dengan bidang orbit Bumi mengitari Matahari (bidang ekliptika). Rata-rata kemiringan orbit Bulan terhadap bidang ekliptika adalah sekitar 5,13 derajat. Karena itu suatu saat Bulan tepat berada di bidang ekliptika dalam posisi naik (atau turun) dan belasan hari kemudian kembali tepat di bidang ekliptika dalam posisi turun (atau naik). Titik naik dan turun saat Bulan tepat di bidang ekliptika masing-masing disebut ascending node dan descending node. Lama rata-rata satu kali Bulan mengitari Bumi dari satu ascending node ke ascending node berikutnya disebut draconic month, yaitu sebesar 27 hari 5 jam 5 menit 35,8 detik.
Adapun lama rata-rata satu kali Bulan mengitari Bumi ditinjau dari bintang jauh, yaitu sebesar 27 hari 7 jam 43 menit 11,5 detik disebut dengan siderial month. Sedangkan lama rata-rata satu kali Bulan mengitari Bumi ditinjau dari vernal ekuinoks, yaitu sebesar 27 hari 7 jam 43 menit 4,7 detik disebut dengan tropical month.

No comments