LIMA PARAMETER GELOMBANG
Kita awali dengan mendiskusikan gelombang secara umum. Misalnya, apa
yang terjadi ketika kerikil dilemparkan ke kolam?
Gambar 1 |
Seperti
ditunjukkan pada Gambar 1, ketika kerikil dilemparkan, air mulai bergelombang naik dan turun. Bagian air dimana tempat kerikil masuk "merasakan" bagian air di sekelilingnya akan naik dan
turun. Air di setiap tempat hanya bergerak naik dan turun, tapi gelombang juga bergerak ke luar dari titik tempat kerikil memasuki air. Tak ada air yang pindah keluar, yang pindah keluar adalah usikan di permukaan kolam. Gerakan keluar dari gangguan tersebut mengangkut energi dari satu tempat (di mana kerikil memasuki air) ke tempat lain di sekelilingnya. Contoh ini menggambarkan
bahwa gelombang adalah sebuah mekanisme yang dapat membawa energi dari satu lokasi
ke lokasi lain.
Pada gelombang mekanik, hal ini diperlihatkan ketika
energi yang dirambatkan melalui gelombang air mampu memindahkan gabus yang
semula terapung tenang di atas permukaan air. Olengnya kapal di laut yang
sering kali disebabkan oleh ombak laut membuktikan adanya sejumlah energi yang
dibawa oleh gelombang. Panas Matahari yang terasa di Bumi juga disebabkan
karena gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh Matahari yang merambatkan
atau meradiasikan energi panas ke Bumi.
Parameter Gelombang
Jadi, kita telah belajar sedikit tentang gelombang, kan?
Kita sudah mempelajari bahwa gelombang berasal dari getaran, yang berosilasi
berupa gerakan di sepanjang bidang lintasan dengan posisi tetap. Sebuah getaran
dapat menyebabkan usikan untuk melakukan rambatan melalui suatu media,
mengangkut energi tanpa mengangkut materi. Inilah yang dinamakan gelombang.
Tapi bagaimana agar kita bisa dengan benar berbicara tentang gelombang? Bagaimana
kita membandingkan antara satu sama lain? Bisakah kita mengukur ukuran dan
kecepatan gelombang? Bagaimana kita tahu berapa banyak energi yang dibawanya?
Gambar 2 |
Untuk mengetahui itu semua, kita harus melihat parameter
gelombang utama: yaitu cara kita mengukur gelombang. Kita akan belajar
bagaimana ciri gelombang berdasarkan periode (T), frekuensi (f),
amplitudo (A), cepat rambat (v), dan panjang
gelombang (λ). Setelah kita mengenal cara yang tepat untuk
menggunakan parameter ini, kita akan dapat mempelajari lebih lanjut tentang
bagaimana gelombang yang bervariasi itu bekerja.
Gambar 3 |
Mari kita mulai dengan mengingat gambaran gelombang.
Gelombang ditarik melalui serangkaian sumbu X dan Y. Kita plot garis tengah
gelombang tersebut sebagai fungsi waktu dan kita anggap porsi gelombang antara
dua puncak atau palung disebut siklus gelombang. Dari Gambar 3, kita dapat
melihat bahwa gelombang merambat melalui puncak dan palung dalam mode periodik.
Artinya, satu siklus gelombang selalu membutuhkan jumlah waktu yang sama. Misalkan,
jumlah waktu yang dibutuhkan tepat dua detik. Dua detik itulah yang disebut
periode gelombang.
Periode dan Frekuensi
Periode adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk
menyelesaikan satu siklus. Kita ukur dalam satuan detik, dan kita melambangkannya
dengan huruf kapital T. Anda dapat menganggap periode sebagai
waktu yang dibutuhkan suatu partikel pada sebuah medium untuk gerak rambatannya.
Jika kita ibaratkan dengan gelombang air, semua partikel di dalam air akan
bergerak naik dan turun sebagai gelombang melalui medium. Waktu yang diperlukan
untuk satu molekul air untuk bergerak ke atas, bergerak kembali ke bawah, dan
kemudian kembali ke posisi semula, disebut periode.
Gambar 4 |
Dengan mengetahui periode gelombang saja mungkin akan
dirasa cukup, tapi kita seringkali perlu berbicara tentang gelombang dalam hal
seberapa sering siklus gelombang itu datang menuju titik tertentu. Dengan kata
lain, kita ingin mengetahui frekuensi gelombang. Frekuensi gelombang adalah
jumlah siklus yang diselesaikan dalam waktu tertentu. Simbol untuk frekuensi
adalah huruf kecil f dan
kita ukur dalam siklus per detik, yang sama dengan unit Hertz. Contohnya,
gelombang dengan frekuensi 20 Hz menyelesaikan 20 siklus gelombang setiap
detiknya.
Gambar 5 |
Mungkin Anda
akan sedikit kesulitan membedakan frekuensi dan periode. Ini adalah
kesalahan umum yang
sering terjadi. Frekuensi dan periode sebenarnya
berlawanan. Periode diukur dalam detik per siklus, sedangkan frekuensi diukur
dalam siklus per detik.
Gambar 6 |
Kita bayangkan kembali, periode suatu gelombang dengan jangka waktu 2 detik.
Karena gelombang menyelesaikan satu siklus setiap dua detik, maka frekuensinya
adalah 0,5 Hz. Jadi Anda bisa bayangkan, periode dan frekuensi adalah
resiprokal satu sama lain.
Gambar 7 |
Kita dapat mewakili hubungan antara keduanya dengan
persamaan sederhana. Semakin besar periode gelombang, maka siklus gelombang
yang semakin kecil bisa tertampung dalam waktu satu detik, sehingga semakin
rendah frekuensi yang didapat. Demikian juga gelombang dengan frekuensi yang
lebih besar, bisa lebih menampung siklus gelombang untuk setiap detiknya, yang
berarti periode setiap siklus akan menjadi lebih kecil. Apapun jenis gelombang
yang Anda amati, periode dan frekuensi akan selalu berbanding terbalik satu
sama lain.
Gambar 8 |
Amplitudo dan
Energi
Jadi, sekarang kita tahu bagaimana
mengukur gelombang berdasarkan siklus dan waktu, tapi bagaimana dengan tinggi
gelombang? Bisakah kita mengukur seberapa tinggi puncak atau seberapa rendah
palung yang dicapai suatu gelombang? Yang sedang kita cari sekarang disebut
dengan amplitudo. Amplitudo adalah jarak antara garis tengah dan puncak atau
palung dari suatu gelombang. Dengan mengetahuinya, kita dapat mengukur seberapa
banyak energi yang diangkut oleh gelombang. Dengan kata lain, semakin besar
amplitudo, semakin banyak energi gelombang yang dibawa.
Gambar 9 |
Simbol untuk amplitudo adalah huruf
kapital A. Hati-hati untuk tidak membuat kesalahan dengan
berpikir amplitudo adalah jarak dari puncak ke palung. Ini hanya jarak dari titik tengah di sepanjang garis hitam lurus. Mari kita ambil contoh gelombang air raksasa.
Perhatikan Gambar 9. Kita bisa melihat bahwa puncak mencapai setengah meter di atas titik tengah,
dan palung mencapai setengah meter di bawahnya. Tidak peduli apakah kita
melihat puncak atau palungnya, amplitudo untuk gelombang ini adalah 0,5 meter.
Gambar 10 |
Cepat Rambat dan
Panjang Gelombang
Jika gelombang membawa energi dan energi
gelombang digambarkan oleh amplitudonya, maka apakah itu berarti gelombang
amplitudo tinggi bergerak lebih cepat daripada gelombang amplitudo rendah? Anda
mungkin tergoda untuk berpikir begitu. Namun kecepatan atau cepat rambat
gelombang tidak ada hubungannya dengan amplitudo puncak dan palung.
Cepat rambat suatu gelombang dapat
diukur berdasarkan jarak gelombang itu bergerak dalam kurun waktu tertentu.
Biasanya diukur dalam meter per detik. Ingat, frekuensi memberitahu kita berapa
banyak siklus yang diselesaikan suatu gelombang per detiknya. Tapi bagaimana
kita tahu berapa jaraknya untuk setiap siklus penuh?
Gambar 11 |
Jarak untuk setiap siklus gelombang
disebut dengan panjang gelombang (wavelength). Panjang
gelombang bisa didapat dengan mengukur jarak antara dua puncak berurutan. Simbol untuk panjang gelombang adalah huruf Yunani
lambda (λ).
Gambar 12 |
Jadi, bisakah sekarang kita temukan cepat rambat dari
suatu gelombang? Tentu bisa. Kita dapat mengukur panjang gelombang berdasarkan
jarak antara dua puncak berurutan, dan frekuensi berdasarkan satuan waktu.
Panjang gelombang dinyatakan dengan persamaan meter per siklus, sedangkan untuk
frekuensi dinyatakan dengan siklus per detik. Dengan mengalikan kedua persamaan
tersebut, kita mendapatkan persamaan meter per detik.
Gambar 13 |
Simbol untuk cepat rambar adalah huruf kecil v. Akhirnya
kita dapat simpulkan persamaan yang telah kita temukan; cepat rambat gelombang (v)
= panjang gelombang (λ) x frekuensi (f).
No comments