GERAK & POSISI BENDA LANGIT (Bag.1)
Gerak Rotasi dan Revolusi Bum
Bumi melakukan dua gerakan sekaligus; rotasi dan revolusi. Rotasi adalah Bumi berputar terhadap porosnya. Sedangkan revolusi ialah Bumi berputar terhadap benda langit lain. Periode rotasi Bumi (dengan acuan bintang-bintang jauh): 23jam 56menit 4detik. Arah rotasi Bumi: dari barat ke timur (arah negatif). Periode revolusi Bumi (dengan acuan bintang-bintang jauh): 365,256hari. Arah revolusi Bumi: dari barat ke timur (arah negatif).
Berikut ini di antara percobaan yang membuktikan Bumi berotasi. Pertama, percobaan Benzenberg (1802): Menjatuhkan benda dari puncak sebuah menara tinggi. Kedua, Percobaan Reich (1831): Menjatuhkan benda ke dasar sebuah sumur pertambangan.
Hasil yang diperoleh dari kedua percobaan di atas ternyata “Jika suatu benda dijatuhkan dari tempat yang tinggi, ketika benda tiba di Bumi letak jatuhnya bergeser ke arah timur relatif terhadap posisi proyeksi yang seharusnya”.
Ketiga, Percobaan Leon Foucault (1851): Menggantungkan
bandul dengan benang baja sepanjang sekitar 60 meter. Hasilnya garis
jejak yang dibentuk bandul mengikuti arah yang berbeda-beda.
Akibat-akibat Rotasi Bumi
Dengan Bumi yang berotasi tersebut, maka kita dapat menemukan fenomena gerak semu harian benda langit (terbit di timur, terbenam di barat), terjadi pergantian siang dan malam dan ini menunjukkan adanya perbedaan waktu (terkait arah rotasi dan perbedaan bujur geografis). Begitu juga dengan bentuk Bumi yang oblate ellipsoid (bulat pepat) yang disebabkan perbedaan percepatan gravitasi.
Fenomena lainnya adalah terjadinya pembelokan arah angin. Hal ini sesuai dengan Hukum Buys Ballot: "Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke rendah".
Sehingga ini menyebabkan di belahan Bumi utara angin membelok ke kanan
dan sebaliknya. Terakhir, adanya pembelokan arus laut. Maksudnya arus
laut membelok searah jarum jam di belahan Bumi utara dan sebaliknya.
Hasil Pengamatan yang Membuktikan Bumi Berrevolusi
Beberapa pengamatan berikut ini membuktikan bahwa Bumi berrevolusi:
- Efek paralaks: Yaitu perubahan kedudukan bintang dekat relatif terhadap bintang-bintang latar belakang yang lebih jauh letaknya.
- Aberasi cahaya bintang: Yaitu perubahan posisi bintang dari posisi yang sebenarnya sebagai akibat kombinasi gerak Bumi dalam ruang dan keberhinggaan kelajuan cahaya yang berasal dari bintang yang diamati tersebut. Analoginya dengan tetes hujan.
- Efek Doppler: Pergeseran garis-garis spektrum bintang (ke arah merah atau biru) karena perubahan posisi pengamat akibat rotasi.
Efek paralaks bintang dekat relatif terhadap bintang jauh. |
Membeloknya jejak cahaya dari sumbu optik teleskop karena aberasi cahaya bintang menimbulkan cacat yang disebut "koma" (coma - singkatan dari comet-like-image). |
Efek Doppler pada gelombang cahaya |
Gerak Semu Tahunan Matahari
- Perubahan panjang siang dan malam. Hanya saat Matahari berada di khatulistiwa langit, siang dan malam sama panjang (12 jam).
- Pergantian musim: Ketika Matahari berada di belahan utara Bumi, Benua Asia mengalami musim panas, di Indonesia musim kemarau. Ketika Matahari berada di belahan selatan Bumi, Benua Asia mengalami musim basah, di Indonesia musim hujan.
- Kemunculan rasi bintang yang berbeda di langit malam setiap bulannya.
Rasi bintang (13 buah) yang terletak di ekliptika disebut ZODIAK
Karena fenomena presesi, arah yang ditunjuk oleh kutub rotasi Bumi berubah sehingga jumlah zodiak yang berada di ekliptika bertambah menjadi 13 buah!
Fenomena presesi |
Bola langit (bola berradius tak berhingga) dengan bintang-bintang yang “menempel” di permukaan bagian dalamnya. |
Jalur orbit Matahari yang nampak dari Bumi melewati rasi-rasi bintang yang disebut zodiak. |
No comments